Nutrisi: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?
Nutrisi adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Nutrisi merujuk pada zat-zat yang diperlukan oleh tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan, dan fungsi tubuh yang optimal. Nutrisi diperoleh melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Jenis-Jenis Nutrisi
Zat-zat nutrisi terdiri dari makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, misalnya karbohidrat, lemak, dan protein yang memberi tubuh energi. Mikronutrien adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang lebih sedikit yang mencangkup vitamin dan mineral, seperti zat besi, vitamin A, vitamin D, yodium, asam folat, dan zink.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jenis-jenis nutrisi, sumber makanan, dan manfaatnya bagi tubuh.
Pentingnya Nutrisi bagi Kesehatan
Nutrisi yang tepat, dalam artian makanan bergizi, menjadi kunci untuk mencegah berkembangnya penyakit kronis dan membuat seseorang dapat hidup sehat serta panjang umur. Tidak hanya berumur lebih panjang, tapi Anda juga memiliki hidup yang lebih berkualitas. Bagi orang dengan masalah kesehatan tertentu, menentukan nutrisi yang sesuai dengan arahan dokter gizi, ahli gizi, atau dietitian dapat membantu mengelola gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.
Beberapa contoh penyakit yang dapat dicegah atau dikontrol dengan nutrisi yang baik adalah:
– Diabetes mellitus. Penyakit ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja hormon insulin. Nutrisi yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah makanan yang rendah gula, lemak, dan kalori, serta tinggi serat, protein, dan vitamin. Penderita diabetes juga harus mengatur pola makan yang teratur dan menghindari makanan olahan, manis, dan berminyak.
– Hipertensi. Penyakit ini ditandai dengan tekanan darah yang tinggi akibat penyempitan pembuluh darah. Nutrisi yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah makanan yang rendah garam, lemak, dan kalori, serta tinggi kalium, magnesium, dan kalsium. Penderita hipertensi juga harus mengurangi konsumsi alkohol, kafein, dan makanan asin, pedas, dan berlemak.
– Obesitas. Penyakit ini ditandai dengan berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh. Nutrisi yang dianjurkan untuk penderita obesitas adalah makanan yang rendah lemak, gula, dan kalori, serta tinggi serat, protein, dan vitamin. Penderita obesitas juga harus meningkatkan aktivitas fisik, menghindari makan berlebihan, dan makanan cepat saji.
– Osteoporosis. Penyakit ini ditandai dengan keroposnya tulang akibat kekurangan kalsium dan vitamin D. Nutrisi yang dianjurkan untuk penderita osteoporosis adalah makanan yang tinggi kalsium dan vitamin D, seperti susu, keju, yoghurt, ikan, tahu, sayuran hijau, dll. Penderita osteoporosis juga harus menghindari merokok, minum alkohol, dan minuman bersoda.
– Anemia. Penyakit ini ditandai dengan kurangnya sel darah merah akibat kekurangan zat besi, asam folat, atau vitamin B12. Nutrisi yang dianjurkan untuk penderita anemia adalah makanan yang tinggi zat besi, asam folat, dan vitamin B12, seperti daging, ikan, hati, telur, bayam, kacang-kacangan, sereal, roti, dll. Penderita anemia juga harus mengonsumsi vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
Cara Menerapkan Nutrisi yang Seimbang
Untuk menerapkan nutrisi yang seimbang, Anda dapat mengikuti 10 pedoman gizi seimbang yang diciptakan oleh pemerintah Indonesia. Berikut ini adalah 10 pedoman gizi seimbang:
-
Makanlah aneka ragam makanan. Ini berarti Anda harus mengonsumsi berbagai jenis makanan dari setiap kelompok makanan, yaitu sumber karbohidrat, sumber protein hewani, sumber protein nabati, sayur, dan buah. Dengan makan aneka ragam makanan, Anda akan mendapatkan berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
-
Makan makanan yang mengandung karbohidrat sebagai sumber energi utama. Karbohidrat adalah zat gizi yang paling banyak dibutuhkan tubuh, sekitar 50-60% dari kebutuhan energi harian. Sumber karbohidrat yang baik adalah beras, jagung, gandum, kentang, ubi, dll. Anda dapat mengonsumsi karbohidrat sebanyak 3-4 porsi per hari.
-
Makan makanan yang mengandung protein hewani dan nabati sebagai sumber zat pembangun dan pengatur. Protein adalah zat gizi yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, membentuk enzim dan hormon, dan membantu sistem imun. Sumber protein hewani yang baik adalah daging, ikan, telur, susu, dll. Sumber protein nabati yang baik adalah kacang-kacangan, tahu, tempe, dll. Anda dapat mengonsumsi protein hewani sebanyak 1-2 porsi per hari dan protein nabati sebanyak 1-3 porsi per hari.
-
Makan sayur dan buah setiap hari sebagai sumber vitamin, mineral, dan serat. Sayur dan buah adalah makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh, mencegah penyakit, dan meningkatkan fungsi pencernaan. Anda dapat mengonsumsi sayur sebanyak 3-5 porsi per hari dan buah sebanyak 2-3 porsi per hari.
-
Makan makanan yang mengandung lemak sehat sebagai sumber energi tambahan dan zat pengatur. Lemak adalah zat gizi yang juga memberi tubuh energi, membentuk membran sel, melarutkan vitamin larut lemak, dan mengatur hormon. Namun, Anda harus memilih lemak yang sehat, yaitu lemak tak jenuh yang berasal dari minyak nabati, ikan, kacang-kacangan, dll. Anda harus menghindari lemak yang tidak sehat, yaitu lemak jenuh dan lemak trans yang berasal dari minyak kelapa sawit, mentega, keju, daging berlemak, dll. Anda dapat mengonsumsi lemak sehat sebanyak 3-4 sendok makan per hari.
-
Batasi konsumsi garam, gula, dan makanan asin. Garam, gula, dan makanan asin adalah makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti hipertensi, diabetes, obesitas, dll. Anda harus mengonsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok teh per hari, gula tidak lebih dari 4 sendok teh per hari, dan makanan asin tidak lebih dari 1 porsi per minggu.
-
Minum air putih yang cukup dan aman. Air putih adalah minuman yang sangat penting untuk tubuh, karena berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, mengangkut zat gizi dan oksigen, mengeluarkan racun, dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Anda harus minum air putih yang cukup, yaitu sekitar 8 gelas atau 2 liter per hari. Anda juga harus memastikan bahwa air putih yang Anda minum adalah aman, yaitu bebas dari kuman, bahan kimia, dan logam berat.
-
Jangan minum minuman beralkohol. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol, yaitu zat yang dapat merusak sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak, hati, dan jantung. Minuman beralkohol juga dapat menyebabkan ketergantungan, gangguan mental, kekerasan, dan kecelakaan. Anda harus menghindari minum minuman beralkohol sama sekali, atau jika Anda sudah terbiasa, Anda harus mengurangi konsumsinya secara bertahap.
-
Lakukan aktivitas fisik yang teratur dan sesuai dengan kemampuan. Aktivitas fisik adalah aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh yang meningkatkan denyut jantung, pernapasan, dan pembakaran kalori. Aktivitas fisik bermanfaat untuk menjaga berat badan ideal, meningkatkan kebugaran tubuh, mencegah penyakit, dan meningkatkan kesehatan mental. Anda dapat melakukan aktivitas fisik yang teratur, yaitu sekitar 30 menit per hari, 5 hari per minggu. Anda juga harus melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan, yaitu tidak terlalu berat atau terlalu ringan.
-
Timbang berat badan secara teratur dan pertahankan berat badan ideal. Berat badan adalah salah satu indikator kesehatan tubuh, karena menunjukkan keseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi. Berat badan yang ideal adalah berat badan yang sesuai dengan tinggi badan, usia, dan jenis kelamin. Anda dapat mengetahui berat badan ideal Anda dengan menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat. Berat badan ideal adalah jika IMT Anda berada di antara 18,5-24,9 kg/m2.